Linguistik dan Pariwisata Kolonial

Authors

Inayatul Mukarromah
UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Keywords:

Linguistik, Pariwisata Kolonial, Warisan Budaya

Synopsis

Linguistik berkaitan dengan masyarakat dan budaya serta pariwisata. Banyak aspek dari linguistik makro seperti sosiolinguistik, etnolinguistik, semiotik dan lanskap linguistik yang telah dibahas di dalam buku ini, sedangkan aspek morfologi, sintaksis dan semantik juga sebagai unsur dari linguistik mikro untuk mendukung linguistik makro. SFL atau Linguistik Fungsional Sistemik menjadikan linguistik semakin mampu meluaskan fungsinya di hampir semua bidang keilmuan. Mempelajari linguistik baik secara mikro maupun makro mampu mengubah pola pikir manusia bahwa linguistik memang mampu memberikan fungsi bahasa di hampir semua bidang keilmuan. Linguistik bersifat semiotik artinya bahasa tidak hanya digunakan untuk berbicara dan menulis saja tetapi bahasa dapat menjelaskan tanda, bunyi, gambar dan lambang. Bahasa adalah semiotik sosial sehingga aspek linguistik mikro dapat mendukung aspek linguistik makro dan bagaimana bahasa dapat dibawa ke dalam masyarakat, budaya dan pariwisata. Komponen linguistik mikro meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Sedangkan komponen makro linguistik meliputi Sosiolinguistik, Psikolinguistik, Ekolinguistik, Etnolinguistik atau Linguistik Antropologi, Semiotik, Analisis Wacana, Pragmatik, Semiotik, Linguistik Lansekap, dan lain-lain. Mahasiswa, masyarakat, pemangku kepentingan pariwisata, pemerintah dan akademisi juga dibawa untuk mempelajari linguistik dalam skala yang besar. Bagaimana membawa linguistik ke dalam pendidikan, agama, masyarakat, budaya, sosiologi, antropologi, pariwisata, ekonomi, dan sebagainya. Sebelum masyarakat, pemerintah, akademisi, dan pemangku kepentingan pariwisata mempelajarinya, mereka harus mendapatkan pengantar yang dikemas dan disajikan sedemikian rupa sehingga dapat menggugah keingintahuan mereka untuk mempelajari linguistik dan memotivasi mereka untuk membawa ilmu linguistik ke dalam dunia pendidikan, agama, sosial, budaya, dan pariwisata.

References

Abdullah Azwar Anas. 2019. Anti mainstream Marketing. 20 Jurus Mengubah Banyuwangi.

Adnan. 2015. Membangun Kemandirian Pembelajar melalui Pendekatan genre. Jakarta: Pusat kajian bahasa dan budaya. Atmajaya. hlm 28.

Alan. 2016. Second Language Acquisition and Applied linguistic. New York: Rutledge handbooks, 711Avenue: p. 329.

Alcon, E. 2005. Does Instruction Work for Learning Pragmatic in the EFL Context? System, 33,417-435.

APBL. 2018. Jurnal tutur. Vol 4 No. 1 Februari. 2442-3475. Asosiasi Peneliti bahasa – Bahasa Lokal (APBL) Ungkapan paralel Dalam TEks Ritual Kenduri Etnik Manggarai: kajian Lingustik Kebudayaan. Kanisius Rambut Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Flores. Email> st.kanisius@yahoo.com Boechari. 2012. Melacak Sejarah Kuno Lewat Prasasti. Jakarta: KPG

Artawa. Tipologi Lingusitik. 2018. Pustaka Larasan. Denpasar Bali

Atkinson. 2015. Second Language Writing. Routledge Handbook of Language and Culture. Blackwell Publisher

Boechari. 2012. Melacak Sejarah Kuno Lewat Prasasti. Jakarta: KPG

Brown, K.D. 2012. “The Linguistic Landscape of Educational Spaces: Language Revitalization and Schools in Southeastern Estonia.” Dalam D. Gorter, H.F. Marten dan L. Van Mensel (ed.). Minority Languages in the Linguistic Landscape (halaman 281─298). Basingstoke: Palgrave Macmillan

Bruner, J. (1983) Child's talk. New York: Norton.

Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chosmsky, 1957. Syntaxtic Structures. The Hague. Mouton

Cresswell. 2014. Qualtitave, Quantitaive, mixed method research. SAGE publication. UK Diversity: Linguistic Landscape and Soundscaping.” Dalam J. Duarte dan I. Gogolin (ed.).

Criper, C dan Widdowson, H.G. 1975, Sociolinguistics and Language Teaching, dalam S.pit Corder. 1975, Papers in Applied Lingusitics, Vol ii, London: Oxford University Press

Elena.V dkk. Tourism in a Globalizing World. International Journal of Environmental & Science Education 2016, Vol. 11.No. 17

Everett.2012: 4-5. Language: The culture tool. London: Profile Book Ltd.

Fiona. 2015. Why do Linguistic. UK: Bloomsbury publishing Plc. p. 105

Fishman, J.A.1972. Readings in the Sociology of Language. Paris: The Hague- Mouton Fishman, J.A. 1972. Language and Sociocultural Change, California: Academic Press

Foley, William A. 2001. Anthropological Linguistics: An Introduction. Massachusetts USA:

Gorter, D. 2006. “Introduction: The Study of the Linguistic Landscape as A New Approach to Multilingualism. Dalam D. Gorter (Ed.). Linguistic Landscape: A New Approach to Multilingualism (halaman 1─6). Clevedon–Buffalo–Toronto: Multilingual Matters LTD.

Gramedia. Pustaka Utama. Palmerah. Jakarta

Halliday, M.A.K., et al 1970. The Users and Uses of Language”, dalam J. A Fishman, Reading in the Sociology of language, The Hague: Mouton

Halliday. 1993. M.A.K Towards a language – based theory of learning. Linguistics and educations. London. p. 93-116.

Helen. 1993. Modern Lingusitcs Morphology. Macmilan Press LTD. London, p 331

hlm. 40. hlmn 112.

http://jdih.kemendikbud.go.id/arsip/UUTahun2010_Nomor11.pdf George Yule. Prgmatics1996. Oxford University Press

Hymes, Dell. 1973, Foundation in Sociolinguitics; An Ethnographic Approach, Philadelphia:

Ivkovic, D. dan Lotherington, H. 2009. “Multilingualism in Cyberspace: Conceptualising the Virtual Linguistic Landscape.” International Journal of Multilingualism. 6(1): 17─36.

Jaworski, A. 2010. “Linguistic Landscapes on Postcards: Tourist Mediation and The Jaworski, A. dan C. Thurlow. 2010. Semiotic Landscapes: Language, Image, Space. London: Continuum.

Jencks, C. (1999). Towards a Symbolic Architecture. London: Academy Editions.

Kaelan. 2022. Filsafat Bahasa, Kualitas Bahasa, Logika Bahasa, Hermeneatika, dan Postmodernisme. Paradigma: Yogyakarta

Kasper, G., and K. Rose. 2002. Pragmatic Development in A Second Language. Malden, MA: Blackwell.

Landry, R. dan Bourhis, R.Y. 1997. “Linguistic Landscape and Ethnolinguistic

Landry, R. dan Bourhis, R.Y. 1997. “Linguistic Landscape and Ethnolinguistic Vitality: An Empirical Study.” Journal of Language and Social Psychology. 16(1): 23─49.

Lauder, Multamiab RMT. 2005. Pesona Bahasa Indonesia Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Leech, G.N. 1980). Explorations in Semantics and Pragmatics.Amasterdam. John Benjamins.

Linguistic Superdiversity in Urban Areas: Research Approaches (halaman 45─74). Amsterdam: John Benjamins.

Masduki, Aam. 2015). Kearifan Lokal Orang Sunda dalam Ungkapan Tradisional di Kampung Kuta Kabupaten Ciamis. Pantanjala. 7(2): 295-310. (t.t.).

Moleong. 2006. Metodologi Penelitan Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. p . 157. Purnomo. 2011. Politeness in Tourism – Service Register in Central Java. A Sociopragmatic

Muth, S. 2015. “Ruralscapes” in Post-Soviet Transnistria: Ideology and Language Use on the Fringes of a Contested Space.” Dalam M. Laitinen dan A. Zabrodskaja (ed.). Dimensions of Sociolinguistic Landscapes in Europe: Materials and Methodological Solutions (halaman 199─231). Frankfurt am

Nababan, P.W.j.1984, Sosiolingusitik: Suatu Pengantar, Jakarta Gramedia Nandy, A. (1989). The intimate enemy. Oxford: Oxford University Press.

Peacock. 1998. he archaeology of stone: A report for English Heritage Paperback. Publisher: English Heritage

Peck, A. dan C. Stroud. 2015. “Skinscapes.” Linguistic Landscape. 1(1-2): 133─151. Pride, J.B dan Holmes, J. (eds). 1972, Sociolingusitics, England: Penguin

Publish by Routledge. Newyork.p 417-418.

Purwaningsih, M. R. Desember 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemandu Wisata terhadap Kepuasan Wisatawan di Candi Prambanan Tinjauan Khusus pada Kemampuan Berbahasa Verbal. Jurnal Nasional Pariwisata. Volume 5, Nomor 3. (146-153). Retrieved, April 09, 2020, https://jurnal.ugm.ac.id/tourism_pariwisata/article/view/6688

Scarvaglieri, C., A. Redder, R. Pappenhagen dan B. Brehmer. 2013. Capturing

Shohamy, E. 2015. “LL Research as Expanding Language and Language Policy.” Linguistic Landscape: An International Journal. 1(1-2): 152─171.

Silalahi. 2006. Metodologi Penelitian sosial. Bandung: Unpar press Sociolinguistic Communities of Contact.” Sociolinguistic Studies. 4(3): 469─594

Spolsky, B. dan R. L. Cooper. 1991. “The Languages of Jerusalem.” Oxford: Clarendon Press Stenberger. 2014. Design Based Research in an educational research context. Volume

Stephen.L.J. Smith.1994. The Tourism Product.Annal of Tourism Research.Volume 21. Issu: 3.

Study. Disertasi.

Subagyo, P. Ari. 2010. Pragmatik Kritis: Paduan Pragmatik dengan Analisis Wacana Kritis. Universitas Sanata Dharma: Linguistik Indonesia Copyright by Masyarakat Linguistik Indonesia. Tahun ke-28, No. 2, Agustus 2010, 177-187. (t.t.).

Sugiono. 2020. Metode penelitian Pariwisata kualitatif, kuantitatif kombinasi R&D, Alfabeta.

Tina Štemberger. 2014. Design- Based Research in an Educational Research Context. Journal of Contemporary Educational Studies 1. 62 – 75. E - mail for correspondence: majda . cencic @ pef . upr . si.

Tomasello, M. (1992a) The social bases of language acquisition. Social Development 1.1: 67- 87.

University of Pensyvania Press.l ISBN-101850746834. ISBN-13: 978-1850746836

Van Compernolle, R. A. 2013. “Concept Appropriation and the Emergence of L2 Sociostylistic Variation.” Language Teaching Research 17 (3): 343–362.

Vicentia. Mei 2020.35. Jurnal Kata: Vol. 4 No. 1, Critical pragmatic: maintaining kultur identity Kampung tradisional kota Ciamis atuh untuk perintah, menggunakan kata sok, pok, mangga, jig untuk mempersilakan, menggunakan kata ulah untuk larangan.

Vitality: An Empirical Study.” Journal of Language and Social Psychology. 16(1): 23─49. Wahab. 1988. Isu Linguistic Pengajaran Bahasa dan Sastra: Airlangga University Press.

Wardoyo, Cipto. 24-27 Agustus 2016. Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia. Prosiding Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia. 2016. (t.t.).

Whaley. 1997. Introduction to Typology. London. SAGE publication

Yazid, P. T., 09 April 2020. Perilaku Komunikasi Tourguide Freelance Dalam Memperkenalkan Objek Wisata Kota Bukittinggi. Jurnal KOM FISIP. Vol 3 No. 2. 2020, from https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/11186

Yuliana. April 2018 dkk http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISH/article/ viewFile/1330/ 9453.P-ISSN:2303-2898 Vol.7, No.1.Jurnal Ilmu Sosia dan Humaniora/ 46 Pengembangan Situs Kendenglembu Sebagai Objek Pariwisata Sejarah di Kabupaten Banyuwangi.

Downloads

Forthcoming

22 July 2024

Categories

Details about this monograph

Physical Dimensions